Jumat, 06 April 2012

Biografi Singkat


BIOGRAFI PENARI KUDA LUMPING (TARI PEGOG) PADA KESENIAN JARANAN AMUNGROGO


Laporan
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Dasar-Dasar Pembelajaran Seni SD
Yang dibina oleh Bapak Iip Rudi Ripai, S.Sn., M.Hum


kanjuruhan2

Oleh:
Maria Yustina
PGSD-D
100401140124


UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S-1 PGSD
Maret 2012

Biografi Penari Kuda Lumping (Tari Pegog) pada Kesenian Jaranan Amungrogo

Jagat Madala Tyo Agung saptro atau biasa dipanggil Toni, lahir di Banyuwangi, 01 Januari 1989. Lahir sebagai anak tunggal, dari pasangan bapak Eka Priyanto dan ibu Ucik Rahayu.
Semasa kecilnya di habiskan di Banyuwangi bersama eyangnya. Aktif  bermain sepak bola selayaknya anak laki-laki kebanyakan dan menjadi hobby hingga sekarang. Bakat seninya mulai nampak dari dia kecil karena adanya arahan-arahan dari eyangnya untuk melestarikan budaya tradisional.
Masa SMK Toni selama 2 tahun dihabiskan di SMKN 4 Malang, belum sampai lulus sudah berhenti sekolah karena tidak ada biaya. Melalui bantuan seseorang, tahun 2007 Toni memutuskan untuk mengikuti kejar paket C untuk dia bisa melanjutkan di Perguruan Tinggi, dengan mengambil jurusan Akutansi di Universitas Kanjuruhan Malang yang di tempuhnya selama 2 tahun. Selama kuliah, Toni juga bekerja di PemKot sebagai sekretariat umum PSSI.
Toni yang tinggal di daerah Janti Selatan Gg 7 Malang, mulai aktif mengikuti tari kuda lumping sejak usia 12 tahun. Semenjak itu dia tergabung sebagai penari kuda lumping (tari pegog) pada kesenian jaranan Amungrogo yang ada di Janti. Awalnya dia sering bermain dengan teman-temannya yang tergabung dalam group tersebut, sehingga dia mempunyai keinginan sama seperti teman-temannya. Karena dari kecil Toni sudah memiliki bakat sebagai penari, dia tidak mengalami kesulitan dalam menekuti tari jaranan tersebut.
Dalam kegiatannya ini, Toni setiap minggunya berlatih 2x yang biasa dilakukannya pada hari rabu dan hari sabtu. Tentunya latihan ini di bimbing oleh guru tarinya. Pada saat Toni latihan, tidak ada masukan arwah pada dirinya. Beda halnya pada saat Toni tampil melakukan pertunjukan dengan perkumpulannya. Saat itu ada arwah tertentu yang masuk pada dirinya. Hal ini bisa terjadi karena sebelum melakukan pertunjukan Toni dan perkumpulannya melakukan ritual terlebih dahulu dengan menggunakan sesaji-sesaji misalnya kemenyan sebagai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar